Pelatihan Manajemen Koperasi
16 August 2010
Programme Report

Pada tanggal 27-28 Juli 2010 di wisma PPLH Seloliman, Mojokerto, Jawa Timur, Lafadl Initiatives menyelenggarakan pelatihan manajemen koperasi kepada para pengurus, anggota, dan calon anggota Koperasi Perempuan Korban Lumpur Lapindo Sawo Kecik. Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan yang dilakukukan sebelumnya di Tretes pada 17 Februari 2010 (selengkapnya mengenai pelatihan pertama tersebut lihat di sini). Jika pada pelatihan pertama para peserta diajak untuk merumuskan sendiri aturan main dan segala sesuatu berkaitan dengan koperasi, pada pelatihan kedua ini peserta diajak untuk mengevaluasi kinerja koperasi yang telah berjalan beberapa bulan sekaligus untuk merumuskan ulang aturan main dalam koperasi. Pelatihan ini sejatinya hanyalah pengantar dari sebuah pelatihan panjang selama satu bulan setelahnya. Pelatihan dua hari di Seloliman adalah pengantar awal yang akan diteruskan dengan penataan koperasi selama satu bulan dengan didampingi oleh satu fasilitator, yaitu oleh Sudarmanto dari koperasi Tri Giri Asih Jakarta. Sementara itu, pelatihan selama dua hari di Seloliman difasilitasi Ari Ujianto, Heru Prasetia, Paring Waluyo, Sudarmanto, dan Anais.


Foto: Paring

Pada hari pertama, fokus diberikan pada evaluasi perjalanan koperasi, terutama selama lima bulan terakhir setelah dibentuk kepengurusan pada bulan Februari 2010 silam. Para peserta diberi pertanyaan mengenai bagaimana perasaaan mereka mengikuti koperasi serta pertanyaan mengapa tertarik pada koperasi (pertanyaan terakhir ini diberikan pada para calon anggota koperasi). Pada umumnya para peserta mengungkapkan rasa senang mengikuti koperasi terutama karena bisa mendapatkan pinjaman, punya pengalaman baru, dan mendapat kawan-kawan baru. Para calon anggota menyatakan ketertarikannya pada Koperasi Sawo Kecik karena ingin mendapatkan ruang pergaulan baru selain pinjaman dana untuk usaha kecil mereka. Kendati umumnya merasa senang dengan kegiatan koperasi, sejumlah hal juga membuat mereka cemas terutama bagi yang mendapat tugas penagihan. Keluhan juga datang menyangkut sengkarut aturan main yang belum ditaati sepenuhnya oleh penyelenggara Koperasi. Di antara yang dikeluhkan adalah adanya kredit macet. Sejumlah peserta mencemaskan masa depan koperasi karena ada yang macet dan tidak taat aturan tersebut. Diselingi dengan sejumlah permainan, para anggota Koperasi Sawo Kecik menyampaikan seluruh keluhan dan masalah yang mereka hadapi selama lima bulan terakhir.


Foto: Paring

Sesi berikutnya, pada hari yang sama, setelah mendengar semua masalah, para peserta diajak merumuskan kembali aturan main dan kerangka koperasi yang lebih kuat terutama untuk menghindari masalah sebagaimana telah dialami sebelumnya. Para peserta dibagi menjadi tiga kelompok yang masing-masing diberi tugas tersendiri. Satu kelompok bertugas menulis kepengurusan dan tentang tugas-tugasnya, kelompok satunya menulis aturan-aturan koperasi sebaiknya apa saja, serta  kelompok berikutnya menuliskan ketrampilan atau kemampuan apa saja yang dibutuhkan dan bagaimana mendapatkan ketrampilan tersebut. Kemudian hasilnya dipresentasikan pada seluruh peserta untuk dibahas bersama. Hasilnya menjadi kesepakatan bersama yang nanti akan diturunkan dalam pola kebijakan koperasi yang akan disusun pada rapat kerja berikutnya. Pada hari kedua, dibahas tentang apa yang akan dilakukan selama satu bulan ke depan selama Sudarmanto live-in di Porong mendampingi koperasi. Peserta dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok merancang tentang pembenahan organisasi dan satu kelompok tentang usaha koperasi yang akan dijalankan. Pada sesi ini disepakati bahwa selama satu bulan akan diselesaikan seluruh pendokumentasian data/pembaharuan pembukuan dan sistem manajemen koperasi.


Foto: Paring

Di akhir pertemuan dibentuk kepengurusan koperasi yang baru, menggantikan pengurus lama. Lili Kaminah dari Desa Renokenongo terpilih menjadi ketua.

Dalam penutup terungkap bahwa para peserta sudah mulai memahami bagaimana menjalankan koperasi. Mereka juga mengerti bahwa tantangannya adalah bagaimana menjalankan apa yang sudah disepakati. Pelatihan selama dua hari ini masih akan diteruskan dalam pelatihan pendampingan.

Heru Prasetia